RINGKASAN STUDI KELAYAKAN INDUSTRI
PAKAN TERNAK KUD MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI
1.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
a.
Nama
dan Alamat Pemrakarsa Proyek
Nama pemrakarsa proyek adalah KUD
Mojosongo. Proyek ini akan berlokasi di Desa Mojosongo, Kabupaten Boyolali,
Jawa Tengah.
b.
Proyek
yang Direncanakan
Proyek pendirian industri pakan
ternak KUD Mojosongo ini merupakan proyek baru, dengan rencana penggunaan tanah
seluas 5.000 m2, kapasitas produksi lebih kurang 160 ton per hari
atau 52.800 ton per tahun.
c.
Produk
yang Dihasilkan
Produk yang akan dihasilkan industri
ini berupa pakan ternak jenis filler, yaitu pakan ternak yang dibuat dari bahan
baku pucuk tebu/ tetes tebu dan bekatui yang pengepakannya menggunakan kantung
plastik berat 50 kg per sak.
d.
Potensi
Wilayah
Proyek ini direncanakan didirikan di
daerah Kabupaten Boyolali, yang merupakan daerah sangat potensial untuk
pemasaran pakan ternak, baik dilihat dari sumber bahan baku berupa hasil ikutan
pertanian yang cukup tinggi (jerami, pucuk tebu), bekatui dan tetes
tebu/mollasse yang dihasilkan oleh pabrik gula Tasikmadu, Ceper Baru, Gondang Baru,
Tasik Madu dan Mojo, maupun ketersediaan tenaga kerja yang diperkirakan cukup
banyak. Hal tersebut merupakan faktor pendukung lain yang sangat berarti bagi
pendirian pabrik pakan ternak.
2.
ASPEK PEMASARAN
a.
Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Permintaan
Permintaan pasar akan
pakan ternak berupa hijauan dan filler memperlihatkan kecenderungan peningkatan.
Hal ini dipengarulii oleh bertambahnya sapi perah, baik dari hasil kelahiran
sapi lokal/impor maupun tambahan ternak baru yang masuk wilayah kerja KUD
Mojosongo, Kabupaten Boyolali.
Hasil produksi filler
dapat dipergunakan untuk pakan sapi perah, sapi potong, kerbau, kambing, bagi
peternak di Kecamatan Klego, Kecamatan Kemungsu, Kecamatan Andong, Kecamatan
Karanggede, Kecamatan Suruh Salatiga, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen,
Kecamatan Nogosari, dan sekitarnya, serta permintaan yang datang dan Kabupaten
Semarang.
b.
Kebutuhan
Pasar
Produksi pakan ternak yang ada di
Kabupaten Boyolali saat ini baru ada dua pabrik yang kemampuan men-supply
kebutuhan pasar baru sekitar 2,46% per tahun. Proyek perkiraan kebutuhan pakan
ternak berupa perkiraan kebutuhan pakan ternak berupa hijauan/filler per tahun
sebesar 977.178 ton. Dari kebutuhan pasar tersebut yang dilayani oleh pabrik
yang sudah ada baru sebanyak 18.750 ton per tahun, dan seandainya pabrik yang
ada berproduksi pada kapasitas penuh hanya akan mampu men-supply kebutuhan
pasar per tahun sebesar 24.000 ton. Angka-angka tersebut menunjukkan masih
terbukanya peluang yang luas bagi usaha industri pakan ternak di Wilayah
Kecamatan Mojosongo untuk meraih pasar yang ada.
c.
Pemasaran
Untuk mencapai target penjualan
sebesar 52.800 ton per tahun. KUD Mojosongo menggunakan strategi produk dengan
pemasaran 50 kg per bungkus dengan merk "FILLER SAPI". Distribusi
dilakukan dengan dua metode, yaitu 1) metode penjualan langsung untuk anggota KUD
Mojosongo setempat, dengan tujuan untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi;
2) metode tidak langsung, adalah suatu metode di mana dalam melakukan
distribusi menjalin kerja sama dengan anggota maupun nonanggota KUD Mojosongo untuk
menjadi agen dalam melakukan penjualan hasil produknya kepada konsumen.
3.
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS
a.
Pemilihan
Bahan Baku
Pakan ternak yang dihasilkan berupa
filler yang diproduksi dengan menggunakan bahan baku pucuk tebu/jerami maupun
limbah ikutan pertanian dicampur dengan tetes tebu/mollasse dan bekatul. Bahan
baku tersebut cukup tersedia di daerah lokasi dan sekitar pabrik serta
mempunyai kandungan protein cukup yang dtperlukan oleh ternak.
b.
Kapasitas
Produksi,
Kapasitas produksi industri pakan
ternak KUD Mojosongo lebih kurang 160 ton pertahun atau 52.800 ton per tahun.
Pada periode produksi awal/tahun pertaiha direncanakan pabrik akan berproduksi
80% dari kapasitas yang ada.
c.
Proses
Produksi
Pucuk tebu/jerami disortasi dengan
mesin feeder, selanjutnya dipotong-potong dengan mesin shredder yang secara
orbmatis masuk dari mesin feeder, Selanjutnya dari mesin shredder dimasukkan ke
mesin mixer dan bersamaan dengan itu dituangi mollasse dan bekatul dari tangki
masing-masing bahan. Selesai proses pencampuran pada mesi 11 mixer, filler
dikemas ke dalam kantung plastik ukuran 50 kg per sak dengan menggunakan mesin
screw conveyor dan terakhir dipindah ke gudang barang jadi.
4.
ASPEK MANAJEMEN DAN SPONSOR
Penyusutan
studi kelayakan ini KUD Mojosongo bekerja sama dengan Kantor Akuntan Publik
Wartono dan Rekan di Surakarta. Dalam operasinya pabrik pakan ternak KUD
Mojosongo akan mempekerjakan 42 orang tenaga kerja termasuk manajemen, Ten.iyit
kerja langsung diambil dari penduduk di daerah sekitar dengan sisrcm penggajian
harian. Untuk tenaga staf menggunakan sistem gaji bulanan.
5.
ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN
a.
Kebutuhan
dan Sumber Dana
Sumber Dana
|
Investasi
|
Modal Kerja
|
Total
|
Modal Sendiri
Kredit Bank
|
245.000.000
480.000.000
|
126.430.000
320.000.000
|
371.430.000
800.000.000
|
Total
|
725.000.000
|
446.430.000
|
1.171.430.000
|
Kredit Bank sebesar Rp800.000.000
akan digunakan untuk membelanjai investasi dan modal kerja dengan bunga
rata-rata 20% per tahun.
b.
Analisis
Keuangan
Proyeksi laba menunjukkan bahwa laba
bersih setelah pajak mengalami peningkatan yang cukup berarti. Net profit
margin pada tahun pertama sebesar 10,23% dan mencapai 19,6% pada akhir umur
proyek.
Keselumhan proyeksi arus kas
menunjukkan bahwa KUD Mojosongo memiliki kemampuan menghimpun dana yang cukup
untuk membiayai operasi perusahaan dan membayar angsuran serta bunga pinjaman.
Angsuran pinjaman dimulai pada awal tahun ke-2 (kedua) dan selesai pada akhir
tahun ke 9.
Net preset value dari proyeksi
menunjukkan nilai Rp2.814.687.967,87 adalah positif dan tingkat IRR mencapai
47,06% dianggap cukup aman jika dibanding dengan tingkat bunga umum yang
berlaku. Payback period dari proyek ini selama 2,19 tahun, jauh lebih
pendek dibanding dengan umur proyek selama 10 tahun. Has il perhitungan break
event point ditunjukkan bahwa proyeksi selama umur proyek penjualan dapat
melebihi titik break event point. Di mana BEP terhadap penjualan dari
awal sampai akhir proyek berturut-turut sebesar 77%, 69%, 67%, 65%, 63%, 61%,
60%, 59%, dan 58%. Analisis sensitivitas dengan mengasumsikan harga jual turun
5% dan biaya naik 5% dibandingkan dengan kasus dasar, menunjukkan hasil yang
positif Dengan demikian, pabrik masih dapat bertahan pada keadaan harga turun
dan biaya naik. Cash ratiosebesar 909.80 pada awal proyek dan pada akhir
masa proyeksi sebesar 2.644,31. Perbandingan total utang dengan total aktiva
adalah sebesar 250,60 pada awal tahun ke-2 (kedua) dan sebesar 93,76 pada akhir
proyeksi proyek. Tingkat keuntungan yang dihasilkan jika dibandingkan dengan
total aktiva (ROI) pada awal tahun ke-2 (kedua) sebesar 18,04% dan sebesar 10,87%
pada akhir masa proyeksi.
6.
ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIALBUDAYA
Kegiatan suatu proyek,
selain menimbulkan dampak positif bagi kesejahteraan manusia, juga membawa
dampak negatif. Dampak negatif dari pabrik pakan ternak, kemungkinan terjadinya
kerusakan lingkungan sebagai akibat pemungutan hijauan yang tidak terkendali
yang hanya mempertimbangkan aspek finansial saja, serta benturan sosial di
antara masyarakat peserta dan di luar proyek.
Untuk mengatasi dampak
negatif tersebut, dianjurkan kebiasaan menanam rumput agar membudidaya, dan
semaksimal mungkin bahan baku filler dengan pucuk tebu/jerami serta limbah
ikutan pertanian.
Adapun dampak positif
proyek, akan mampu mengatasi kesulitan peternak dalam memenuhi kebutuhan pakan
ternak, serta akan tercipta lapangan kerja baru yang pada akhirnya pendapatan
masyarakat akan meningkat.
7.
KESIMPULAN DAN SARAN
a.
Kesimpulan
Ditinjau dari
aspek pasar, aspek teknis dan aspek keuangan seperii berikut.
1)
Proyeksi
kebutuhan pakan ternak/filler yang belum sepenuhny;i tercukupi semakin
meningkat.
2)
Sarana
dan prasarana yang memadai.
3)
NPV
yang menunjukkan nilai positif.
4)
Tingkat
IRR sebesar 47,06% adalah cukup baik dan am;in dibandingkan dengan bunga yang
berlaku di pasar.
5)
Perhitungah
rasio likuiditas dan rasio profitabilitas yan" meningkat dan rasio everage
yang makin menurun.
6)
Analisis
sensitivitas yang memperlihatkan hasil positif. Karena itu, proyek industri
pakan ternak KUD Mojosongo diang ip layakkredit (Credit Worthy), layak
dioperasikan (credit worthy), dan l.iysik dioperasikan (feasible).
b.
Saran
Berdasarkan
hasil analisis yang dibuat oleh dm konsultan, selanjutnya diajukan saran-saran
sebagai berikut.
1)
Koperasi
Pedagang Pasar Kecamatan Klego perlu menjalin kerja sama dengan
koperasi-koperasi atau pengusaha ternak lain yang memelihara ternak sapi
potong, sapi perah, ternak domba, kerbau, dan kambing. Hal ini mengingat
kebutuhan pakan ternak merupakan hal yang baku. demikian, dapat terjalin kerja
sama yang saling menguntungkan. Akan tetapi, yang penting pemasaran produksi
pakan ternak KUD Mojosongo dapat terjamin.
2)
Untuk
menjamin kelancaran penyediaan bahan baku dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
a.
Pada
kondisi tidak ada tebang tebu, KUD Mojosongo perlu membina petani anggoia dan
nonanggota koperasi untuk menggalakkan penanaman hijauan seperti rumput,
lamtoro, pulutan, kembang sepatu, dan sebagainya.
b.
Pada
kondisi musim tebang tebu, KUD Mojosongo perlu bekerja sama dengan KUD atau koperasi
lain dalam pelaksana TRI dan petani tebu nonkredit (Tebu Rakyat Bebas).
3)
Agar
proyek pakan ternak ini berhasil, perlu mengikutsertakan seluruh anggota
masyaralcat terkait, misalnya dalam pengadaan • tenaga kerja, penyediaan bahan
baku, dan pemasaran hasil produksinya.
Belum ada tanggapan untuk "STUDI KELAYAKAN INDUSTRI PAKAN TERNAK KOPERASI USAHA DAGANG “MOJOSONGO” KABUPATEN BOYOLALI"
Posting Komentar