LATAR BELAKANG
Dunia Kuliner khususnya kuliner akan makanan ringan
(snack) di Indonesia, Solo khususnya saat ini mengalami kemajua yang cukup
pesat, seiring dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Dengan adanya hal
tersebut persaingan industri kuliner ringan pun semakin ketat.
Dengan makin menjamurnya pemain-peman baru dalam industri
kuliner di Solo, khususnya berujung pada tingginya tingkat persaingan untuk
memperebutkan jumlah pembeli (customer) agar tetap mendapat tempat. Agar
Industri kuliner makanan ringan di Solo berkembang dengan
pesat. Dewasa ini tercata sudah puluhan lebih pemain lama maupun baru menghiasi
kuliner makanan ringan di Solo dan sekitarnya. Banyaknya pemain baru yang ada
memicu setiap pengusaha kuliner tersebut berusaha untuk memproduksi kreatifitas
baru yang menarik tanpa mengenyampingkan cita rasa agar dapat menarik
pelanggannya sebagai customer yang loyal.
Banyak hal yang dilakukan pengusaha-pengusaha kuliner
lama maupun baru untuk berbenah diri agar menjadi unit usaha kecil menengah
yang produktif termasuk Seven’s Snack. Perubahan kearah menjadi lebih baik itu
dilakukan dari sisi luar dan dalam perusahaan. Untuk mengetahui perusahaannya
dapat diketahui menggunakan analisis SWOT.
Atas dasar latar belakang di atas, kelompok kami tertarik
untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang apa saja hambatan, kekuata, peluang
dan ancaman yang ada untuk mengelola usaha kecil menengah dalam bidang makanan
ringan (snack).
Perumusan Masalah
1) Bagaimanakah ciri dan kultur pada SEVEN’S SNACK dalam
menjalani usahanya?
2) Bagaimana Lingkungan internal dan eksternal
mempengaruhi aktifitas mereka?
3) Bagaimanakan gambaran dari analisa-analisa
terkait dengan SWOT perusahaan terhadap penerapan strategi yang dijalankan?
LANDASAN TEORI
A. Bauran Promosi
Promosi adalah suatu usaha
dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain
sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau
jasa yang dipasarkannya.
Tujuan promosi dalam pembahasan kali ini adalah bagaimana
unit usaha (Seven’s Snack) mempromosikan menu makanan ringannya (snack) agar
customer mau membelinya dan loyal. Promosi bisa dilakukan melalui iklan di
media cetak maupun elektronik. Promosi dikatakan berhasil apabila banyak
customer yang sering membeli makanan ringan disana, serta omset penjualan
meningkat tajam.
Dalam hal ini Seven’s Snack menggunakan media promosi
melalui Broadcast Massages dari blackberry dan Mouth
of Mouth atau dari mulut ke mulut. Hal tersebut dilakukan karena untuk
menekan biaya produksi.
B. SWOT
Analisa SWOT terbagi atas
empat komponen dasar yaitu:
1. S = Strenght (kekuatan) situasi atau kondisi inteernal yang merupakan
kekuatan dari organisasi/perusahaan.
2. W = Weakness (kelemahan) situasi atau kondisi internal yang merupakan kelemahan
dari organisasi perusahaan.
3. O = Opportunity (peluang) situasi atau kondisi eksternal yang merupakan peluang
untuk berkembang bagi organisasi/perusahaan di masa depan.
4. T = Threat (ancaman) situasi atau kondisi eksternal yang merupakan ancaman
bagi organisasi/perusahaan dan dapat mengancam eksistensi organisasi/perusahaan
di masa depan.
DESKRIPSI PELAKU USAHA
A. Deskripsi Lokasi
Seven’s Snack merupakan unit usaha kecil menengah kuliner
bidang makanan ringan (snack) yang didirikan oleh pengusaha kuliner muda yakni
Sapto Budaya Budiharjo. Beliau adalah seorang pengusaha muda yang mengawali
usahanya atas dasar hobi dan penikmat kuliner. Dari kesukaan dan keberaniannya
tersebut beliau mendirikan Seven’s Snack dibantu oleh keluarga. Melihat peluang
bisnis makanan ringan yang masih jarang pada waktu itu akhirnya memutuskan
untuk membuka toko pertama di rumah di Jalan Melati 2 No. 3 Purwosari, Solo
(Timur RS Kasih Ibu).
Penikmat makanan ringan (snack) di Solo yang meningkat
membuat pendiri Seven’s Snack tersebut untuk melebarkan unit usahanya. Akhirnya
berdiri toko pertama Seven’s Snack di Jalan Gajah Mada No. 74 (Selatan Monumen
Pers). Berdirinya toko pertama tersebut dngan pertimbangan lokasi yang dipilih
strategis, di tengah-tengah kota dan mudah dijumpai.
Layaknya unit usaha kecil menengah lainnya, konsep yang
dibentuk untuk toko pertamanya tersebut, memiliki konsep ruangan tradisional
etnik namun juga modern. Ruanagan yang tidak terlalu besar dan minimalis
membuat toko tersebut semakin dicari.
Visi Seven’s Snack adalah menjadi unit usaha kuliner
terbaik di Kota Solo khususnya, memberikan hasil usaha yang positif bagi
customer, berperilaku berdasarkan nilai – nilai moral budaya kerja yang dapat
diterima oleh customer serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam
meningkatkan cita rasa kuliner makanan ringan (snack) bagi penikmat kuliner
sejati.
Misi Seven’s Snack adalah wadah gagasan dan aspirasi
customer untuk memilih makanan ringan (snack) yang sehat dan bercitarasa
tinggi.
Pada dasarnya Seven’s Snack menganut konsep makanan
ringan (snack) yang menyehatkan dan tanpa pengawet, sehingga aman untuk
dikonsumsi siapapun. Target pemasarannya pun beragan dari kelas sosial A,B,C
bisa menikmati menu makanan ringan (snack) yang disediakan oleh Seven’s Snack.
Pada awalnya Seven’s Snack di didirikan sebagai wadah bagi pendirinya yang mana memiliki
hobi mencoba membuat beraneragam kue, pastry, serta makanan ringan (snack).
Tapi karena tingginya permintaan pasar akhirnya didirikannlah Seven’s Snack.
Dari segi bangunan, Seven’s Snack mengusung konsep
bangunan tradisional klasik moderen. Terdapat aksesoris-aksesoris klasik yang
dipadajang sebagai hiasan seperti lukisan klasik, foto-foto klasik, dll. Dapur
utama Seven’s Snack berada di rumah pendirinya yakni di Jalan Melati 2 No. 3
Purwosari, Solo (Timur RS Kasih Ibu), sedangkan di toko utamanya di Jalan Gajah
Mada No.74, Solo hanya terdapat satu dapur. Menu-menu yang terdiri dari kue-kue
kering, pastry, hingga makanan ringan tersusun dengan rapi di etalase etnik
yang disediakan Seven’s Snack.
Pada saat masuk pertama customer sudah disuguhkan oleh
menu-menu yang tersusun dengan rapi di etalase etnik. Diruangan yang sama
terdapat kasir yang ramah yang siap membantu kesulitan customer dalam memilih
menu frozen maupun yang sudah jadi.
Jam operasioan toko Seven’s Snack setiap hari Senin –
Sabtu dari pukul 08.00 – 18.00, sedangkan hari Minggu dan libur nasional tutup.
Namun untuk order buka setiap hari. Harga yang ditawarkan juga bervariasi mulai
dari harga Rp 1000 – Rp 3500,-.
B. Sumber Daya Manusia
Walaupun Seven’s Snack unit
usaha kecil menengah yang sedang berkembang pesat, hal tersebut tidak akan
banyak berarti tanpa dukungan sumber daya manusia yang memadai. Hingga saat ini
jumlah karyawan mencapai 12 orang.
Dengan rincian 8 orang yang bertugas sebagai peracik
makanan atau bagian koki dan 4 orang sebagai administratif.
C. Struktur usaha
1. Pendiri :
Sapto Budaya Budiharjo
2. Manajer Personalia :
Laysa Thursina Azzahra
3. Manajer Operasional : Silvi Maria Ulfa
PEMBAHASAN
A. Analisis SWOT
Terkait dengan opportunity
(peluang) :
1. Peningkatan kebutuhan akan kuliner makanan ringan yang
praktis, hygenis, sehat. (Customer).
2. GDP Nasiona terus tumbuh, hal ini menyebabkan daya beli
masyarakat juga meningkat.
3. Berani menciptakan menu yang menjadi favorit dan pertama
di Solo yakni Risol Mayonnase
4. Peluang kerjasama dengan stakeholder ataupun dengan
berbagai pihak berkepentingan dalam regional Jawa Tengah.
Terkait dengan Threat
(ancaman) :
1. Kebijakan tentanag UKM (usaha kecil menengah) yang
berubah-ubah.
2. Persaingan yang semakin ketat (Competitors).
3. Adanya tekanan dari berbagai pihak dengan bertumbuhnya
usaha kecil menegah.
Terkait dengan Strenghts
(kekuatan) :
1. Coorporate : Culture atau budaya usaha, yang mana
unit usaha kecil menengah Seven’s Snack bukan sekedar peraturan tertulis, dasar
operasioanal, atau sistematika kerja perusahaan. Namun lebih dari itu, budaya
kekeluargaan yang tercermin dalam segala aktifitas karyawannya.
2. Innovation : Untuk mempertahankan market yang
dikuasai serta kreatifitas dan cita rasa yang tinggi, dapat merebut hati
customer.
3. Tingginya kredibilatas Seven’s Snack yang konsisten
menjadi dasar terbentuknya trust (kepercayaan) dari para
stakeholder.
Terkait dengan Weaknesses (Kelemahan)
1. Seven’s Snack belum didukung oleh tenaga yang profesioanl
dibidangnya.
2. Waktu kerja yang sangat dinamis membuat mobilitas para
karyawannya menjadi sangat tinggi, sehingga job describtion yang ada sering
kali tumpang tindih antar satu dengan yang lainnya, dalam kemungkinan lain
berulang kali terjadinya double job pada pada karyawan.
3. Kurangnya promosi baik cetak ataupun media online.
B. Strategi
Strenght (kekuatan) :
1. Konsep interior toko yang unik beda dari lainnya, yakni
tradisional etnik modern.
2. Menawarkan berbagai jenis menu yang variatif, kreatif,
hygenis, dan cita rasa tinggi.
3. Standar kerja yang tinggi dan berorientasi pada hasil
yang maksimal.
4. Memiliki sederet prestasi yang diakui oleh pemerintah
setempat.
Weakness
(kelemahan) :
1. Kurang maksimalnya perkembangan pada marketing yang
dilakukan.
2. System IT yang belum sempurna (masih meggunakan
kalkulator) pada sistem pembayaran.
3. Belum adanya job description yang pasti.
Opportunity
(kesempatan) :
1. Mangsa pasar yang meyakinkan.
2. Meningkatnya kebutuhan kuliner pada masyarakat.
3. Pertumbuhan GDP yang terus meningkat berpeluang untuk
melakukan ekspansi pasar
Strenght opportunity strategy :
1. Melakukan ekspansi pasar untuk memenuhi kebutuhan kuliner
masyarakat.
2. Penghadiran menu-menu yang baru yang tengah diminati
pasar.
3. Penggabungan dengan perusahaan makanan besar untuk
memperluas pasar/usaha.
Weakness opportunity
strategy :
1. Memperbaharui sistem IT terkait database usaha.
2. Meluncurkan logo baru, dan menu-menu baru menyesuaikan
minat pasar.
3. Menerapkan sistem reward untuk karyawan berprestasi agar
tetap berdedikasi dan semakin inovatif.
4. Memberikan diskon khusus bagi pelanggan loyal (member)
5. Mengadakan family gathering perusahaan untuk menampung
aspirasi dan mempererat hubungan antar karyawan.
Threat (ancaman) :
1. Adanya kebijakan pemerintah tentang regulasi Usaha Kecil
Menengah yang selalu berubah-ubah.
2. Persaingan ketat dengan usaha kuliner lainnya. (Wonder
Bakery, Primadona, Purimas, Rollies, dll)
Strenght threat strategy :
1. Mempertahankan prestasi yang dimiliki serta tetap menjaga
kualitas dan kultur yang kuat dalam dunia persaingan yang ketat.
2. Meningkatkan nilai budaya secara keseluruhan agar dapat
diterima seluruh kalangan dan lapisan masyarakat.
Weakness threat strategy :
1. Berupaya untuk tetap menjaga kesejahteraan karyawan untuk
mengurangi angka turn over nya yang tinggi, agar kerahasiaan
usaha tetap terjaga dari kompetitor.
2. Peningkatan program-program kepada calon customer yang
sebelumnya kaku terhadap hal baru.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah kami uraikan
mengenai program kerja dan peningkatan kerja di Seven’s Snack, maka dapat
ditarik kesimpulan yaitu :
1. Persaingan yang semakin ketat di industri kuliner pasar,
mendorong Seven’s Snack meningkatkan kinerja karyawannya melalui program kerja
yang jelas dan teratur agar mampu bertahan dan bersaing.
2. Banyaknya ancaman yang berasal dari luar harus bisa
disikapi dengan rasa tanggung jawab dari diri setiap karyawan dan meningkatkan
rasa solidaritas agar ancaman itu tidak mengganggu kinerja karyawan dan rahasia
usaha pun tetap terjaga.
3. Kurangnya promosi.
4. Konsep interior bangungan yang unik.
5. Pencetus menu risol mayonaisse pertama di kuliner Solo.
B. Saran
Untuk Seven’s Snack kami mempunyai beberapa
saran :
1. Memberikan program yang jelas kepada karyawan.
2. Memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi.
3. Menambah promosi ke berbagai media, memanfaatkan jejaring
sosial atau media online lainnya.
4. Memproduksi menu-menu yang lebih variatif dan kreatif.
5. Merekrut tenaga profesional di bidangnya.
Belum ada tanggapan untuk "Eksistensi UKM Seven's Snack Solo di Era Globalisasi"
Posting Komentar