A. Latar Belakang Masalah
Menurut WHO sekitar 12% kehamilan merupakan kehamilan
yang tidak diinginkan dan hal tersebut termasuk kategori tidak sehat, dalam
kesehatan reproduksi remaja menjadi perhatian bersama bukan hanya individu yang
menyangkut beberapa aspek kehidupan dan menjadi parameter kemampuan Negara
dalam menyelenggarakan pelayanan keehatan masyarakat (http//www.bkkbn.go.id.).
Di Indonesia angka aborsi maih sanbgat tinggi
berdasarkan data tahun 2000 mencapai 3,3 juta orang dari angka 900.000
diantaranya yang telah melakukan aborsi adalah wanita yang belum menikah, hal
demikian sangat memprihatinkan terutama bagi remaja (http//www.bkkbn.go.id.).
Di Yogyakarta hasil penelitian seks bebas suatu
lembaga menyatakan 97,05% mahasiswa dari 1,660 responden telah melakukan
hubungan seks, hal ini disebabkan tentang pola piker kehidupan yang
sebebas-bebasnya, sehingga norma kesusilaan kesopanan sudah tidak menjadi tolak
ukur kepribadian seseorang (Kedaulatan Rakyat 25 Januari 2005).
Program kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya
untuk membantu remaja agar memiliki pengetahuan, kesadaran sikap dan perilaku
kehidupan reproduksi sehat dan bertanggung jawab melalui advokasi promosi, KIE,
konseling dan pelayanan kepada remaja yang memiliki permasalahan khusus serta
dukungan pelaksanaan target untuk menurunkan prevalensi permasalahan remaja
tersebut agar mendapat akses pelayanan kesehatan reproduksi melalui jalur
sekolah (www//bkkbn.go.id/hg.web)
Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di SLTA
Batik 2 Surakarta, karena dalam studi pendahuluan pada tanggal 28 Oktober 2004
Peneliti mendapatkan informasi dari bagian kesiswaan bahwa tahun 2000 sampai
2005 terdapat 5 siswa hamil yang tidak diinginkan dan terpaksa dikeluarkan dari
sekolah, sehingga peneliti bermaksud mengambil judul penelitian “Hubungan
Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Pergaulan
Seks Bebas di SLTA Batik 2 Surakarta”.
B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi dengan sikap pergaulan seks bebas siswa SLTA Batik 2 Surakarta
tahun 2009?
Belum ada tanggapan untuk "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP PERGAULAN SEKS BEBAS DI SLTA BATIK 2 SKA TAHUN 2009"
Posting Komentar