RESUME MANAJEMEN OPERASI 2

BAB XV
PERENCANAAN BANGUNAN PABRIK

Manfaat Perencanaan Bangunan Pabrik
Supaya gedung pabrik yang didirikan berfungsi dan berguna dengan sebaik-baiknya, maka perencanaan bangunan pabrik harus disusun dengan sebaik-baiknya. Manfaat perencanaan tersebut yaitu 1) mempermudah jalannya proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan; 2) membantu penurunan biaya-biaya material handling; 3) membantu menekan jumlah persediaan barang setengah jadi; 4) membantu menghindarkan pengeluaran kaptila yang tidak penting; 5) menekan jumlah waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan produksi; 6) menekan biaya pemeliharaan yang harus dikeluarkan untuk gedung yang bersangkutan.
Beberapa persoalan dari layout pabrik yang berhubungan dengan bangunan pabrik antara lain 1) material handling; 2) penerangan; 3) ventilasi; 4) produk perusahaan dan 5) peralatan proses.
Di dalam praktik bangunan gedung pabrik yang dipergunakan oleh perusahaan yaitu gedung tidak bertingkat (perusahaan kecil dan menengah), gedung bertingkat (apabila harga tanah tinggi) dan gedung khusus (bergantung pada kebutuhan perusahaan dalam proses pelaksanaan produksi).
Secara umum bentuk atap pabrik dibagi menjadi tiga macam 1) bentuk atap datar; 2) bentuk atap miring; 3) bentuk atap lengkung. Hal ini disesuaikan dengan daya tahan, banyaknya sinar matahari yang dapat masuk, kemungkinan perubahan layout.
Lantai Bangunan Pabrik
Lantai pabrik yang baik adalah yang memiliki karakteristik sebagai berikut 1) daya tahan lama; 2) biaya material dan instalasi yang rendah; 3) mudah dibersihkan; 4) tidak licin; 5) kedap suara; 6) dapat menyerap getaran; 7) tidak terpengaruh oleh perubahan suhu dan iklim.
Beberapa pertimbangan dalam perencanaan bangunan pabrik
Beberapa faktor sebagai bahan pertimbangan perencanaan gedung pabrik yaitu 1) fleksibilitas (apabila bangunan tersebut diperlukan perubahan maka perubahan tersebut dapat dilaksanakan segera); 2) kemungkinan perluasan perusahaan; 3) fasilitas-fasilitas bagi para karyawan; 4) halaman parkir; 5) kamar mandi dan kamar kecil; 6) peralatan untuk tanda bahaya; 7) kekuatan dan daya tahan lantai;


BAB XVI
PERENCANAAN GUDANG PABRIK

Secara umum perencanaan gudang pabrik di dalam suatu perusahaan akan dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu 1) gudang bahan baku (; 2) gudang barang setengah jadi; 3) gudang barang jadi; 4) gudang perlengkapan produksi; 5) gudang peralatan khusus; 5) gudang kantor pabrik.
Adapun metode penyimpanan disini yaitu berada dalam ruangan tertutup, diantaranya : 1) Kotak (Penyimpanan dengan menggunakan kotak pada umumnya dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan yang mempunyai bahan-bahan atau barang-barang yang perlu disimpan dalam bentuk dan ukuran yang relatif kecil. Sebagai contoh transistor, kapasitor, suku cadang kendaraan bermotor (busi, ring, mur, baut, dan lain sebagainya); 2) papan rak (bahan atau barang dengan ukuran agak besar. Papan rak ini dapat dibuat dari kayu maupun besi. Jika menggunakan kerangka besi akan terdapat kemudahan untuk mengatur tinggi dan rendahnya masing-masing rak tersebut karena sudah disediakan beberapa alternatif ketinggian papan.); 3) rak (menyimpan barang atau bahan yang ukurannya kecil tetapi panjang. Sebagai contoh misalnya untuk menyimpan pipa , besi plat dan lain sebagainya. Penyimpanan menggunakan rak ini agak berbeda dengan papan rak karena bahan atau barang yang akan disimpan cukup diatur di atasnya tanpa mempergunakan alat lain. Agar penyimpanan dengan mempergunakan rak ini dapat dilaksanakan dengan baik, bahan atau barang yang disimpan hendaknya dikelompokkan dengan ukuran panjang dan besar yang sama.); 4) susunan atas rak (menyimpan bahan atau barang seperti kertas, buku, barang-barang yang dibungkus. Besarnya daya tahan bahan atau barang tersebut terhadap berat beban di atasnya dapat disesuaikan dengan tingginya susunan masing-masing bahan tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka pada setiap ketinggian tertentu dipasang papan rak yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk masing-masing susunan ini).
Beberapa pertimbangan di dalam perencanaan gudang pabrik yaitu : 1) Penyimpanan Terpusat Atau Terpisah (kelebihan penyimpanan terpusat antara lain mudahnya menyusunan perencanaan produksi, mudahnya mengendalikan persediaan yang ada, mudahnya mengendalikan kualitas bahan yang disimpan tersebut sedangkan kelebihan penyimpanan terpisah antara lain mudahnya pengecekan terhadap bahan yang disimpan, memudahkan pengaturan penyimpanan, dapat mengusahakan efisiensi penggunaan gudang dengan baik) 2) Ventilasi dan pertukaran udara (berpengaruh terhadap bahan-bahan dan barang-barang yang disimpan di dalam gudang pabrik maupun terhadap para karyawan akan dapat berjalan dengan mudah. Selain itu agar karyawan dapat berjalan dengan mudah serta pemindahan bahan atau barang dapat dilaksanakan dengan mudah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja).


BAB XVII
LAYOUT PABRIK

Perencanaan layout adalah perencanaan yang menyeluruh dari tata letak fasilitas produksi yang ada, sehingga pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan tersebut akan dapat dilaksanakan dengan seoptimal mungkin.
Pada umumnya perencanaan layout ini akan senantiasa diperlukan di dalam masing-masing perusahaan, oleh karena adanya beberapa hal sebagai berikut : 1) adanya perubahan dari desain produk; 2) adanya produk baru; 3) adanya perubahan volume permintaan; 4) fasilitas produksi yang ada telah ketinggalan zaman; 5) adanya kecelakaan-kecelakaan dalam proses produksi; 6) kondisi kerja yang tidak memuaskan; 7) pemindahan lokasi pasar produk perusahaan; 8) penghematan-penghematan biaya;
Secara umum tujuan dari perencanaan layout adalah terdapatnya susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasiltas produksi yang tersedia di dalam perusahaan tersebut. Tujuan perencanaan layout ini akan mencakup beberapa hal sebagai berikut : 1) simplifikasi dari proses produksi (efisiensi penggunaan peralatan produksi dapat ditingkatkan, pengurangan waktu tunggu, penumpukan barang dalam proses dapat dikurangi, pemeliharaan fasilitas produksi menjadi lebih mudah, peningkatan produktivitas perusahaan); 2) pengurangan biaya pemindahan bahan atau barang; 3) tingkat perputaran persediaan barang setengah jadi tinggi; 4) terdapat keamanan kerja dan kepuasan karyawan; 5) pengeluaran kapital yang tidak penting dapat dihindarkan; 6) produktivitas kerja para karyawan bertambah;
Apabila manajemen perusahaan akan mengadakan penyusunan layout pabrik maka sebelumnya dilaksanakan klasifikasi perencanaan layout . Di dalam penyusunan layout pada umumnya, maka klasifikasi perencanaan layout akan terdapat empat macam, yaitu :
1.      Adanya perubahan kecil di dalam layout yang sudah ada
2.      Adanya penambahan fasilitas produksi yang baru
3.      Adanya perubahan karena tambahan fasilitas produksi yang baru
4.      Pembangunan pabrik baru
Secara garis besar layout yang dapat dipergunakan untuk pelaksanaan proses produksi oleh perusahaan-perusahaan pada umumnya ada tiga macam  yaitu :


1.      Layout Posisi Tetap
Masalah yang dihadapi dalam layout posisi tetap adalah bagaimana mengatasi kebutuhan layout proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita tempat yang luas (seperti pembuatan jalan laying, gedung). Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik dan kerumitannya bertambah yang disebabkan oleh tiga factor yaitu:
a.       Tempatnya yang terbatas pada semua lokasi produksi.
b.      Setiap tahapan berbedapada proses produksi dan kebutuhan bahan sehingga banyak hal yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek.
c.       Volume bahan yang dibutuhkan sangat dinamis. Karena permasalahan pada layout posisi tetap sulit diselesaikan pada lokasi maka strategi alternative yang ada adalah untuk melengkapi proyek ada hal-hal yang dikerjakan diluar lokasi, misalnya pada proyek pembuatan jalan laying maka pembuatan konstruksi besi dilakukan di luar lokasi setelah jadi tinggal melakukan penanamannya di lokasi proyek.
2.      Layout Berorientasi Proses
Adalah sebuah layout yang berkaitan dengan proses produksi bervolume rendah dan variasi tinggi. Layout jenis ini marupakan cara tradisional untuk mendukung strategi diferensiasi produk, layout jenis ini adalah yang paling tepat untuk pembuatan produk yang melayani konsumen dengankebutuhan berbeda-beda. Pada proses yang disebut “job shop” setiap produk dalam kelompok kecil melalui urutan operasi yang berbeda, tiap produk atau pesanan yang sedikit diproduksi dengan memindahkannya dari satu depattemen ke deparetemen lain dalam urutan yang tertentu dari tiap produk. Contoh yang tepat adalah pada rumah sakit atu klinik.
Kelebihan utama dari layout ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sehingga dengan demikian apabila terjadi permasalahan pada suatu mesin, pekerjaan tidak perlu berhenti dan dapat dialihkan pada mesin lain atau departemen yang sama. Layout ini juga sangat baik diterapkan pada produksi komponen dalam batch kecil atau disebut “job lot” dan untuk produksi komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
Kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Waktu produksi jadi lama karena butuh waktu lama untuk berpindah dalam system karena sulitnya penjadwalan, perubahan penyetelan mesin, keunikan penanganan bahan. Lagipula peralatan yang mempunyai keguanaan umum membutuhkan operator yang trampil dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena ketidakseimbangan proses produksi. Pada akhirnya kebutuhan modal akan semakin banyak.
3.      Layout Berorientasi Produk
Layout ini disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan variasi rendah. Produksi yang berulang dan kontinyu. Asumsi yang digunakan adalah:
a.       Volume yang ada mencukupi untuk pemanfaatan peralatan yang tinggi.
b.      Permintaan produk stabil.
c.       Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus hidupnya.
d.      Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas standar.
Dalam layout ini ada dua jenis yaitu:
a.       Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil. Lini ini dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan rekayasa untuk membuat keseimbangan.
b.      Lini perakitan (assembly line) meletakkan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Lini ini dipacu oleh tugas yang diberikan kepada tanaga kerja atu pada stasiun kerja
Keuntungan layout ini adalah:
a.       Biaya variabel per unit rendah yang biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandardisasi dan bervolume tinggi.
b.      Biaya penanganan bahan rendah.
c.       Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
d.      Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah
e.       Hasil output yang lebih cepat.
Kelemahan layout ini adalah
a.       Butuh volume tinggi karena modalnyaa besar.
b.      Jika ada penghentian pada satu bagian akan berakibat pada seluruh operasi.
c.       Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat produksi berbeda.


BAB XVIII
PEMINDAHAN MATERIAL DAN KESEIMBANGAN KAPASITAS

Materials Handling
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya perencanaan pemindahan material yang baik di dalam perusahaan antara lain : 1) penghematan biaya produksi (penurunan biaya persediaan, penggunaan ruangan yang lebih efisien, kenaikan produktivitas perusahaan); 2) pengurangan sisa afval (material yang dipergunakan diawasi dengan cermat baik sebelum dipindahkan maupun setlah dipindahkan; 3) menaikan luas produksi (kenaikan produktivitas kerja para karyawan, kenaikan efisiensi penggunaan mesin yang disebabkan oleh tidak adanya keterlambatan bahan); 4) peningkatan kondisi kerja karyawan (keamanan kerja menjadi lebih baik); 5) distribusi material akan berjalan dengan lebih baik (perbaikan letak gedung perusahaan).
Untuk pemilihan peralatan pemindahan material ini, manajemen perusahaan tersebut harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain 1) produk (bentuk dan ukuran, jumlat unit rata-rata, daya tahan terhadap getaran, bentuk dari bahan baku, dll); 2) Pabrik (lokasi pintu, lokasi tangga ke lantai berikutnya, daya tahan lantai, jalur yang tersedia untuk kegiatan pemindahan material tersebut, letak kolom bangunan pabrik, dsb); 3) proses produksi (urutan proses produksi yang dipergunakan dalam perusahaan); 4) peralatan pemindahan bahan.

Keseimbangan Kapasitas
Pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan akan menjadi tidak efisien dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan menjadi rendah. Hal ini disebabkan oleh karena beberapa hal yaitu 1) terjadi penumpukan barang setengah jadi; 2) terdapat pengangguran kapasitas; 3) terjadi kelambatan proses produksi.



BAB XIX
PERENCANAAN MESIN DAN PERALATAN

Mesin dan peralatan produksi yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan mempunyai peranan yang sangat besar di dalam penyusunan letak fasilitas produksi di dalam pabrik yang didirikan oleh perusahaan yang bersangkutan. Mesin dan peralatan produksi yang akan dipergunakan oleh perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap produk, efisiensi produksi serta pelaksanaan produksi.
Jenis Mesin dan Peralatan ditinjau dari segi penggunaannya
Apabila diadakan peninjauan dari segi penggunaan mesin dan peralatan di dalam pabrik, maka akan dapat dipisahkan adanya dua jenis mesin dan peralatan yaitu 1) mesin dan peralatan yang bersifat khusus dan 2) mesin dan peralatan yang bersifat umum.
Pada umumnya mesin-mesin dan peralatan yang bersifat khusus ini akan dijalankan dengan mempergunakan sumber tenaga tertentu. Sejalan dengan penggunaan mesin dan peralatan yang bersifat khusus maka pada umumnya dapat dijalankan secara otomatis dan pada umumnya arus bahan baku menjadi produk akhir akan selalu sama dari waktu ke waktu. Adapun mesin-mesin peralatan yang bersifat umum merupakan mesin yang dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan penggunaan tertentu. Mesin ini biasanya dijalankan oleh manusia atau sumber tenaga kerja tertentu, jarang dioperasikan dengan otomatis penuh, proses produksi bahan baku sampai menjadi produk akhir tidak selalu sama dari waktu ke waktu.
Jenis Mesin dan Peralatan ditinjau dari segi operasinya
Dari segi operasi produksi dapat dipisahkan menjadi 3 jenis yaitu 1) manual; 2) mekanis dan 3) otomatis. Mesin manual merupakan mesin yang dipergunakan untuk melaksanakan produksi dengan tangan. Mesin mekanis yaitu mesin dan peralatan yang dipergunakan untuk keperluan tertentu, sebagai contoh mesin jahit, mesin jilid dan mesin otomatis adalah mesin yang dipergunakan oleh perusahaan secara full otomatis.



BAB XX
PENYUSUNAN LAYOUT PABRIK

Sebagaimana diketahui, layout yang dipergunakan dalam pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan yang bersangkutan. Untuk dapat melaksanakan penyusunan layout dengan baik maka perlu diadakan persiapan-persiapan penyusunan layout pabrik tersebut.
Data yang diperlukan
Beberapa data yang perlu dikumpulkan oleh manajemen perusahaan sebagai bahan pertimbangan penyusunan layout pabrik antara lain : 1) data tentang jumlah dan jenis produk yang diperkirakan akan dapat dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan perlu diketahui dengan pasti; 2) jumlah dan jenis masing-masing komponen yang diperlukan perusahaan guna menunjang pelaksanaan proses produksi untuk suatu periode tertentu; 3) urutan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan yang dimulai dari urutan proses produksi yang dimulai sejak bahan baku sampai produk akhir; 4) menentukan tipe mesin dan peralatan yang akan digunakan dalam proses produksi; 5) memperkirakan spesifikasi mesin dan peralatan yang akan dipergunakan di dalam perusahaan yang bersangkutan; 6) instalasi yang diperlukan (perlu meneliti kepentingan akan instalasi sehingga akan memperlancar jalannya proses produksi); 7) data tentang luas gedung yang diperlukan; 8) memperoleh hasil perencanaan layout lebih mapan dengan membandingkan beberapa macam perencanaan layout yang disusun.
Analisis Urutan Operasi
Salah satu metode yang dipergunakan di dalam penyusunan layout pabrik adalah analisis urutan operasi. Metode ini akan dipergunakan di dalam perusahaan-perusahaan dimana layout yang didirikan tersebut akan didasarkan kepada kesamaan proses. Yang terpenting dalam metode ini adalah mempersiapkan data yang diperlukan guna mengadakan analisis urutan operasi ini yaitu data tentang jumlah beban yang akan dipindahkan dari dan kepada masing-masing bagian yang mempunyai kegiatan yang berurutan.
Teknik Keseimbangan Kapasitas
Pada beberapa perusahaan yang mempergunakan proses produksi terus menerus, keseimbangan kapasitas ini akan merupakan kunci utama di dalam pelaksanaan proses produksi di dalam pabrik yang didirikan.
Apabila terjadi keadaan tidak seimbang dari masing-masing kapasitas yang dipergunakan oleh bagian-bagian di dalam perusahaan yang bersangkutan, maka sebagai akibat pertama adalah akan terjadinya penumpukan persediaan barang dalam proses atau terdapatnya penggunaan mesin jauh di bawah kapasitas normal. Apabila keseimbangan kapasitas belum tercapai,  maka manajemen perusahaan yang bersangkutan akan dapat menyusun kembali perencanaan mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan oleh perusahaan tersebut sehingga akan dapat tercapai keadaan keseimbangan kapasitas di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Keadaan tersebut akan dapat diperbaiki dengan mengadakan upaya untuk memperoleh keseimbangan kapasitas yang dapat dipergunakan di dalam perusahaan yang bersangkutan.


BAB XXI
LINGKUNGAN KERJA DALAM PERUSAHAAN

Arti penting lingkungan kerja di dalam perusahaan
Lingkungan kerja di dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan oleh manajemen perusahaan yang akan mendirikan pabrik. Lingkungan kerja dalam perusahaan akan mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan perusahaan yang bekerja di dalam perusahaan tersebut. Lingkungan kerja yang cukup memuaskan para karyawan perusahaan akan mendorong para karyawan tersebut bekerja dengan sebaik-baiknya, sehingga pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik pula.
Dengan demikian sudah selayaknya apabila manajemen perusahaan yang mendirikan pabrik bagi perusahaanya akan mempertimbangkan perencanaan lingkungan kerja bagi para karyawan perusahaan tersebtu dengan sebaik-baiknya, perencanaan lingkungan kerja yang baik akan menghasilkan lingkungan kerja yang memuaskan bagi karyawan sehingga produktivitas kerja karyawan dapat dipertahankan pada tingkat yang tinggi.
Pengertian Lingkungan Kerja dalam Perusahaan
Untuk dapat mengadakan penyusunan perencanaan lingkungan kerja di dalam suatu perusahaan dengan baik, secara umum lingkungankerja di dalam suatu perusahaan akan merupakan lingkungan dimana para karyawan tersebut melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehari-hari.
Pelayanan karyawan akan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk pembentukan yang bersangkutan. Dengan pelayanan karyawanyang baik maka para karyawan akan memperoleh kepuasan dalam penyelesaian kerja yang dilaksanakannya dalam perusahaan yang bersangkutan.
Pada umumnya pelayanan karyawan ini akan meliputi beberapa hal yaitu, pelayanan makan, pelayanan kesehatan, penyediaan kamar mandi. Faktor lain yang ikut menentukan lingkungan kerja dalam perusahaanini adalah suatu hal yang disebut kondisi kerja.  Kondisi kerja meliputi penerangan yang cukup, suhu udara yang tepat, suara bising yag dapat dikendalikan, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan serta keamanan kerja para karyawan perusahaan.
Faktor lain didalam lingkungan kerja dalam perusahaan yaitu hubungan karyawan. Hubungan karyawan yang tidak serasi akan menurunkan tingkat produktivitas kerja para karyawan perusahaan. Hal ini disebabkan karena di dalam penyelesaian tugas-tugasnya para karyawan akan merasa terganggu.
BAB XXII
PELAYANAN KARYAWAN

Manfaat Pelayanan Karyawan Bagi Perusahaan
Pelayanan karyawan yang kurang pada tempatnya akan mengakibatkan berbagai maam kerugian dari perusahaan yang bersangkutan. Apabila manajemen perusahaan memberikan pelayanan karyawan kurang dari semestinya, menganggap bahwa para karyawan adalah semata-mata faktor produksi maka karyawan yang bekerja akan kehilangan motivasi dan gairah kerja yang baik.
Manfaat pelayanan karyawan yang tepat ini bukan hanya dirasakan oleh para karyawan yang bekerja pada perusahaan yang bersangkutan saja, melainkan lebih banyak akan dirasakan oleh perusahaan. Kenaikan tingkat produktivitas yang cukup tinggi terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Pelayanan Makan/Makanan
Pelayanan makanan akan mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi produktivitas kerja para karyawan. Dengan pelayanan yang baik oleh perusahaan akan dapat bekerja lebih baik pula.
Beberapa cara yang dapat ditempuh manajemen perusahaan untuk mengadakan pelayaan makan antara lain : 1) cafetaria dalam pabrik; 2) toko makanan dalam pabrik; 3) kereta makan; 4) mesin pelayanan otomatis.
Pelayanan Kesehatan
Pada umumnya para karyawan perusahaan akan dapat bekerja dengan baik apabila kesehatan dari para karyawan perusahaan tidak mengalami gangguan yang cukup berarti. Bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di dalam perusahaan pada umumnya akan sangat bervariasi. Beberapa perusahaan yang cukup besar akan melengkapi perusahaannya denga tenaga yang bersangkutan.
Apabila perusahaan memberikan pelayanan kesehatan yang cukup baik kepada para karyawan perusahaan tersebut, maka dengan kondisi kesehatan yang cukup baik para karyawan perusahaan akan dapat bekerja dengan tingkat produktivitas yang tinggi.
Penyediaan kamar Mandi dan Kamar Kecil
Masalah penyediaan kamar mandi dan kamar kecil ini oleh beberapa perusahaan kecil dan menengah masih dianggap hal yang belum perlu diperhatikan. Tidak tersedianya kamar mandi dan kamar kecil akan dapat berakibat terhadap beberapa hal. Akibatnya turunnya produktivitas kerja yang akan berdampak pada produktivitas perusahaan.
Perencanaan untuk pengadaan kamar mandi dan kamar kecil pada umumnya akan diletakkan pada suatu tempat tertentu yang mudah dicapai oleh para karyawan perusahaan, namun tidak memberikan kesan yang menyolok.
Jumlah dari kamar mandi dan kamar kecil yang harus disediakan di dalam perusahaan tersebtu dipengaruhi oleh jumlah karyawan yang bekerja dalam pabrik, dan juga dipengaruhi oleh proses produksi yang dilaksanakan di dalam pabrik tersebut.


BAB XXIII
KONDISI KERJA

Kondisi kerja di dalam pabrik yang didirikan oleh perusahaan merupakan faktor yang cukup penting dalam pelaksanaan proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Kondisi kerja adalah merupakan kondisi yang dapat dipersiapkan perusahaan oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan pada pabrik yang didirikan oleh perusahaan tersebut.
Beberapa macam kondisi kerja yang dapat dipersiapkan oleh  manajemen perusahaan yang bersangkutan adalah penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan serta keamanan kerja dalam perusahaan.
Perencanaan kondisi kerja dalam perusahaan juga harus sejalan dan serasi dengan perencanaan layout pabrik yang didirikan perusahaan tersebut, karena beberapa kondisi kerja ini akan dipengaruhi oleh bentuk dan susunan gedung pabrik yang didirikan.
Penerangan
Penerangan di dalam kondisi kerja adalah cukupnya sinar yang masuk di dalam ruang kerja masing-masing karyawan. Penerangan yang tidak memadai akan mengakibatkan para karyawan tersebut tidak jelas penglihatan dan mengamati pekerjaan yang dilaksanakan sehingga memperbesar kesalahan.
Besarnya pengaruh penerangan di dalam ruang kerja para karyawan perusahaan tersebut terhadap produktivitas perusahaan. Adapun beberapa keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan yaitu 1) terdapat kenaikan tingkat produksi; 2) terdapat perbaikan kualitas pekerjaan para karyawan; 3) tingkat kecelakaan yang terjadi dapat berkurang; 4) terdapatnya kemudahan pengamatan dan pengawasan; 5) terdapat peningkatan gairan kerja para karyawan; 6) tingkat perputaran karyawan akan berkurang; 7) kerusakan barang dalam proses berkurang; 8) biaya produksi dapat ditekan.
Demikian berbagai keuntungan yang akan dapat diperoleh apabila perusahaan yang bersangkutan diperlengkapi dengan sistem penerangan yang tepat di dalam ruang kerja masing-masing karyawan perusahaan. Agar dalam melaksanakan pekerjaannya tidak terjadi gangguan yaitu 1) sinar yang terang dan tidak menyilaukan; 2) distribusi cahaya yang merata;
Sumber Penerangan
Secara umum penerangan yang dapat dipergunakan dalam perusahaanini ditinjau dari sumbernya akan dapat dipisahkan menjadi dua yaitu sumber alami penerangan dan sumber penerangan buatan.
Sumber penerangan alami tergantung pada cuaca dan terbatasnya jam kerja yang dapat mempergunakan penerangan alami, yang akan mempengaruhi produktivitas kerja para karyawan perusahaan. Sistem penerangan alami pada umumnya akan berusaha untuk dapat memanfaatkan sinar matahari dengan sebaik-baiknya. Biaya dari penggunaan sumber perencanaan alami adalah sangat murah.
Ada beberapa jenis lampu listrik yang sering dipergunakan dalam perusahaan  antara lain lampu pijar, lampu TL dan lampu mercury. Pada umumnya lampu pijar ini akan dipergunakan oleh perusahaan karena harga beli yang sangat murah dari setiap unit lampu. Beberapa perusahaan yang lain pada dewasa ini cenderung mempergunakan lampu TL untuk sistem penerangan buatan dalam perusahaannya. Tingkat efisien yang tinggi dari lampu TL ini serta pelaksanaan produksi dengan baik.
Untuk memperoleh hasil yang memadai di dalam penyusunan sistem penerangan buatan dalam ruang kerja karyawan, dalam hal pemasangan sumber sinar ini terdapat lima cara yang berbeda, yaitu : 1) penerangan langsung; 2) penerangan setengah langsung; 3) penyebaran merata; 4) penerangan setengah tidak langsung; 5) penerangan tidak langsung.
Pemilihan dari cara pemasangan sumber sinar di dalam ruang kerja para karyawan perusahaan ini pada umumnya akan tergantung kepada beberapa faktor, antara lain persyaratan teknis dari pekerjaan yang diselesaikan tersebut, kebutuhan para karyawan perusahaan yang berada di dalam ruang kerja yang bersangkutan, besarnya daya yang tersedia.
Suhu Udara
Beberapa jalan yang dapat dipergunakan oleh manajemen perusahaan di dalam rangka pengaturan suhu udara dalam ruang kerja parakaryawan dari perusahaan yang bersangkutan antara lain : 1) ventilasi yang cukup apada gedung pabrik; 2) pemasangan kipas angin; 3) pemasangan air conditioning; 4) pemasangan humidifier
Dengan tersediannya alat pengatur suhu udara tersebut di atas, makan manajemen perusahaan perusahaan yang bersangkutan ini akan dapat mempertinggi peralatan yang dapat dipergunakan dan sesuai untuk dipergunakan dalam ruang kerja para karyawan dan perusahaan yang bersangkutan.
Suara Bising
Di dalam pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan maka pada umumnya akan terdapat suara bising dari mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan di dalam perusahaan yang bersangkutan. Suara bising yang terus menerus sebenarnya akan dapat menurunkan kesehatan para karyawan yang bekerja di dalam perusahaan yang bersangkutan, tujuan utama dari pengaturan dan pengendalian suara bising du dalam ruang kerja adalah untuk menjaga kepekaan pengendaran para karyawan.

Adapun beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk pengaturan dan pengendalian suara bising yang terdapat di dalam perusahaan tersebut antara lain : 1) pengendalian sumber suara; 2) lokasi dari suara; 3) penggunaan peredam suara; 4) pengguinaan sistem akustik; 5) pemakaian alat perlindungan telinga.
Di dalam rangka untuk mempertinggi gairah kerja para karyawan maka beberapa perusahaan disamping berusaha untuk mengurangi suara bising yang ada di dalam ruang kerja para karyawan, sekaligus mengusahakan terdapatnya suara lain yang dapat mempertinggi gairah kerja.
Penggunaan Warna
Masalah penggunaan warna di dalam ruang kerja para karyawan perusahaanpada umumnya belum mendapatkan perhatian dengan semestinya oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Berikut ini tingkat pemantulan cahaya dari warna-warni yang sering dipergunakan dalam perusahaan besar 1) atap berwarna putih (75-80%); 2) dinding atas berwarna hijau muda (50-55%); 3) dinding bawah berwarna hijau tua (25-35%); 4) dasar termpat berwarna hijau sedang (30-40%); lantai (10-20%).
Ruang gerak yang diperlukan
Agar para karyawan perusahaan yang bersangkutan ini dapat leluasa bergerak dengan baik. Pada umumnya di dalam suatu perusahaan produktivitas kerja yang dikarenakan oleh terlalu sempintya ruang gerak karyawan perusahaan, dan juga terjadinya pemborosan ruangan di dalam perusahaan. Penyusunan ruang gerak ini tidaklah harus berpegang secara mutlak dari bagan ergonomi. Melainkan dapat dipergunakan beberapa dasar pertimbangan yang lain yang dianggap cukup relevan di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Keamanan Kerja
Keamanan kerja yang terdapat di perusahaan akan mempunyai hubungan yang erat dengan peningkatan gairah kerja serta disiplin kerja dari para karyawan yang bekerja du dalam perusahaan. Beberapa faktor yuang dapat menjadi penyebab terhadap menurunnya tingkat keamanankerja yang harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan antara lain: 1) tidak cukup ruang gerak yang diperlukan oleh para karyawan pada tempat kerja karyawan yang bersangkutan; 2) luas gudang yang tidak memadai; 3) tidak kuatnya daya tahan dari lantai yang dipergunakan; 4) tidak cukupnya jalan keluar masuk dari masing-masing bagian di dalam perusahaan; 5) tidak tersedianya alat pemadam kebakaran.


BAB XXIV
HUBUNGAN KARYAWAN

Karyawan sebagai Individu dan Kelompok
Sebagai individu para karyawan yang bekerja pada perusahaan akan bekerja agar dapat dipergunakan untuk menopang kebutuhan hidupnya. Untuk itu apabila tidak memperoleh perhatian dan pengarahan yang baik oleh manajemen perusahaan maka para karyawan akan cenderung untuk mengejar terdapatnya kuantitas kerja mereka. Secara garis besar terdapat tiga macam keinginan para karyawan, yaitu keinginan ekonomis, keinginan sosial serta keinginan psikologis.
Beberapa masalah yang perlu diperhatikan di dalam pengarahan karyawan sebagai kelompok ini antara lain : 1) kepemimpinan yang baik; 2) informasi yang benar; 3) hubungan karyawan yang baik; 4) pengaturan kondisi kerja yang baik; 5) sistem pengupahan yang mudah dimengerti.
Penyesuaian Segitiga
Tanggapan yang bersifat positif pada umumnya tidak akan banyak menimbulkan persoalan di dalam perusahaan. Hal ini disebabkan karena karyawan akan tetap dapat melaksanakan tugas yang dibebankan.
Tanggapan oleh para karyawan perusahaan yang sudah bekerja pada perusahaan yang bersangkutan tersebut terhadap datangnya karyawan baru di dalam perusahaan yang perlu diperhatikan dan diberi pengarahan oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Pengarahan yang diberikan manajemen perusahaan pada umumnya akan dapat menimbulkan suasana kerja yang aman dan tenteram, timbulnya gairah kerja yang tinggi diantara para karyawan perusahaan serta terciptanya suasana kerja yang tertib di dalam perusahaan.
Peningkatan Motivasi Kerja
Motivasi kerja dari para karyawan di dalam perusahaan merupakan hal yang sangat penting di dalam pelaksanaan proses produksi dari perusahaan yang bersangkutan. Pada dasarnya motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan atau dorongan.
Salah satu teori tentang motivasi yang sangat terkenal dan sering dipergunakan di dalam beberapa perusahaan pada dewasa ini adalah teori hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, aktivitas sosial, penghargaan dan aktualisasi diri.

Tujuan secara Terpadu
Beberapa contoh tujuan di dalam perusahaan antara lain :
1.      Bagian penjualan, Berusaha untuk melaksanakan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para pelanggan dari produk perusahaan
Sehingga perusahaan menghendaki adanya persyaratan kredit penjualan yang selunak mungkin, jumlah produk akhir secukupnya saja, dan variasi produk akhir yang sebanyak-banyaknya
2.      Bagian produksi, untuk dapat berproduksi pada tingkat yang paling optimal sehingga diperoleh penghematan biaya produksi per unit.
Sehingga perusahaan menghendaki jumlah produk akhir adalah banyak dan variasi produk akhir hampir tidak ada.
3.      Bagian keuangan, selalu menjaga likuiditas perusahaan yang bersangkutan tidak terganggu atau dapat memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.
Sehingga berusaha untuk dapat menentukan batas anggaran untuk setiap bagian, dan membuat persyaratan penjualan kredit seketata mungkin.
4.      Bagian personalia, menginginkan terdapatnya tingkat perpiutaran karyawan yang rendah. Sehingga menghendaki batas atas anggaran yang setinggi mungkin dan penyediaan fasilitas yang cukup untuk para karyawan perusahaan.
5.      Bagian pemeliharaan, agar mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan oleh perusahaan yang bersangkutan selalu dalam keadaan siap pakai dan tidak menimbulkan gangguan dalam pelaksanaan proses produksi.


BAB XXV
STANDAR PRODUKSI

Salah satu aspek yang cukup penting di dalam perencanaan sistem produksi adalah perencanaan standar produksi yang akan dipergunakan di dalam pabrik yang didirikan oleh perusahaan yang bersangkutan. Standar produksi adalah merupakan pedoman yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan proses produksi.
Dengan dipergunakannya standar produksi dalam pabrik, maka perusahaan tersebut akan memperoleh berbagai macam keuntungan, antara lain mudah dikenalnya produk, terdapatnya berbagai macam penghematan dalam proses produksi, mudahnya penggantian suku cadang yang diperlukan.
Terdapatnya beberapa keuntungan di dalam penggunaan standar produksi dalam pelaksanaan proses produksi dari perusahaan tersebut, antara lain : 1) penggunaan bahan baku; 2) standar penggunaan tenaga kerja; 3) standar waktu proses; 4) standar bentuk dan ukuran produk; 5) standar warna produk; 6) standar kualitas produk; 7) penghematan dalam pelaksanaan proses;



BAB XXVI
JENIS STANDAR DALAM PERUSAHAAN

Standar teknis yang ada di dalam perusahaan
1) standar bahan baku (penggunaan bahan baku, kualitas bahan baku, biaya penyusunan standar kualitas bahab baku); 2) standar waktu proses (apabila perusahaan yang bersangkutan mempunyai standar waktu proses untuk pelaksanaan proses produksi maka manajemen perusahaan tersebut akan mempunyai kemudahan di dalam penyusunan perencanaan, pengalokasian dan pengendalian tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan yang bersangkutan; 3) standar penggunaan peralatan produksi (mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan lebih dari semestinya akan memperpendek umur ekonomi dari mesin dan peralatan produksi yang bersangkutan; 4) standar bentuk dan ukuran (perlu untuk diketahui dalam hal ini yang dimaksudkan dengan standar yang baku selayaknya dipergunakan oleh perusahaan ini bukannya akan terbatas kepada standar yang ada; 5) standar kualitas, kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan ini akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pemasaran produk perusahaan di dalam jangka panjang.
Standar manajerial dalam perusahaan
1.      Standar harga, meliputi standar harga bahan baku, standar harga bahan pembantu, standar harga jual produk, standar harga dalam perusahaan akan sangat erat hubungannya dengan perencanaan kegiatan dan penyusunan anggaran dalam perusahaan yang bersangkutan.
2.      Standar gaji dan upah
3.      Standar pembukuan
4.      Stanndar penilaian, meliputi penilaian karyawan perusahaan, penilaian perseidaan perusahaan, penilaian kegiatan perusahaan. Penilaian karyawan dalam perusahaan ini sangat penting artinya di dalam rangka mempertinggi motivasi kerja para karyawan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan terjadinya penilaian yang sewenang-wenang dari atasan para karyawan yang bersangkutan.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "RESUME MANAJEMEN OPERASI 2"

Posting Komentar