RESUME MANAJEMEN AGRIBISNIS

BAB I 
AGRIBISNIS

Kondisi perekonomian di Indonesia sudah mulai bergeser dari yang semula didominasi oleh peranan sektor primer, khususnya hasil pertanian ke sektor industri, dan adanya kemauan pemerintah untuk mengarahkan perekonomian nasional Indonesia yang berimbang sehingga perkembangan sektor pertanian dan industri menjadi saling mendukung.
Sekarang ini semakin jelas dan nyata bahwa setiap perekonomian makin dipengaruhi oleh sektor pertanian. Pertanian dibagi menjadi dua,yaitu : (1) pertanian rakyat; usaha pertanian  keluarga dimana diproduksi bahan makanan utama  dan tanaman holtikultura, pertanian rakyat juga meliputi peternakan, perikanan dan pencarian hasil hutan; (2) perusahaan pertanian; perusahaan pertanian yang memproduksi hasil tertentu dengan sistem pertanian seragam di bawah sistem manajemen yang terpusat dengan menggunakan berbagai metode ilmiah dan teknik pengolahan yang efisien, untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari segi ekonomi, pertanian rakyat sebagai pertanian keluarga (pertanian subsisten atau setengah subsisten) sedangkan perusahaan pertanian adalah diusahakan sepenuhnya secara komersial.
Usaha tani adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja, dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian. Di Indonesia usaha tani dikenal pula istilah perkebunan, yang sebenarnya merupakan usaha tani yang dilaksanakan secara komersial.
Adapun pengertin agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.
Agribisnis digambarkan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari lima subsistem yaitu 1) subsistem pembuatan, pengadaan dan penyaluran berbagai sarana produksi pertanian; 2) subsistem kegiatan produksi dalam usahatani yang menghasilkan berbagai produk pertanian; 3) subsistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyaluran berbagai produk pertanian yang dihasilkan usaha tani ke konsumen.
Keberhasilan agribisnis untuk mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh faktor manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terdapat dalam kegiatan di tiap subsistem. Di Indonesia agribisnis masih merupakan bidang ilmu yang masih muda. Manajemen agribisnis tidak cukup hanya memiliki landasan teori ekonomi saja, tetapi juga teori pengambilan keputusan.

BAB II
PEMBANGUNAN BISNIS

Indonesia mempunyai keunggulan komparatif sebagai negara agraris dan maritim. Meskipun indonesia berhasil menjadi salah satu produsen terbesar beberapa komoditi pertanian dunia, tetapi Indonesia belum memiliki kemampuan bersaing di pasar Internasional.
Pembangunan sistem agribisnis tersebut perlu ditempatkan bukan saja sebagai pendekatan baru pembangunan, tetapi lebih dari itu, pembangunan sistem agribisnis perlu dijadikan penggerak utama pembangunan Indonesia secara keseluruhan. Hal ini didasarkan karena alasan 1) amanat konstitusi dan landasan politis; 2) memberi sumbangan yang besar terhadap PDB; 3) merupakan sebagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia; 4) mampu mendukung sektor industri; 5) mampu mendukung sektor industri; 6) salah satu penyumbang devisa negara.
Bagi Indonesia agribisnis berkembang dan berprospek cerah karena kondisi wilayah yang menguntungkan antara lain : 1) lokasi di garis khatulistiwa yang menyebabkan adanya sinar matahari yang cukup bagi perkembangan sektor budidaya pertanian; 2) lahanyang relatif subur; 3) di luar zona angin taufan; 4) tersedianya bendungan irigasi, jalan pesan yang relatif baik dan mendukung berkembangnya agribisnis; 5) adanya kemauan politik pemerintah yang masih menempatkan pertanian menjadi sektor andalan.
Hambatan pengembangan agribisnis di Indonesia antara lain : 1) pola produksi beberapa komoditi pertanian terletak di lokasi yang terpencar-pencar sehingga menyulitkan pembinaan dan menyulitkan tercapainya efisiensi pada skala usaha tertentu; 2) sarana dan prasarana, khususnya yang ada di luar jawa terasa belum memadai sehingga menyulitkan untuk mencapai efisiensi usaha pertanian; 3) sering dijumpai adanya pemusatan agroindustri yang terpusat di kota-kota besar; 4) sistem kelembagaan terutama di pedesaan terasa masih lemah sehingga kurang mendukung berkembangnya agribisnis.

BAB 3
MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

Pada prinsipnya setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu selalu berupaya agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah penerapan manajemen dalam sistem agribisnis. Oleh karena itu, seseorang yang hendak terjun di bidang agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemen dalam agribisnis.
Beberapa hal yang membedakan manajemen agribisnis dengan manajemen lainnya adalah 1) keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sektor agribisnis yaitu dari para produsen dasar sampai ke konsumen akhir akan melibatkan hampir setiap jenis perusahaan bisnis yang pernah dikenal oleh peradaban; 2) besarnya jumlah pelaku agribisnis; 3) hanpir semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha tani baik langsug maupun tidak langsung.
Pentingnya Manajemen dan Manajer
Faktor yang paling menentukan dan dapat menyebabkan kegagalan bisnis adalah manajemen yang tidak efektif. Jadi berhasil tidaknya agribisnis pada dasarnya tergantung pada efektif tidaknya pemanfaatan sumber daya organisasi oleh manajer. Oleh karena itu dalam suatu organisasi diperlukan manajer yang memiliki kiemampuan yang baik. Kemampuan tersebut tidak saja kemampua dalam menguasai keahlian dari pekerjaan, tetapi juga diperlukan keahlian dalam mengelola orang-orang yang ikut bekerja didalamnya.
Sebab lain yang menyebabkan kurang berhasilnya seorang manajer dalam menjalankan kegiatan manajemen adalah kurang mendalamnya manajer tersebut untuk mengenal bawahannya sehingga apa yang diperintahkan kurang mendapat perhatian.
Selain itu, keberhasilan seorang manajer juga sangat ditentukan oleh persiapan awal dan pelaksanaan serta pengawasan dalam kegiatan kerja yang dilakukan.
Pengertian dan Fungsi-Fungsi Manajemen
George Terry menyatakan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang khas, terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan bantuan manusia dan sumber-sumber daya lain.
Ada tiga hal pokok dalam manajemen, yaitu : 1) ada tujuan yang hendak dicapai; 2) Tujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orang lain; 3) kegiatan-kegiatan orang lain tersebut harus dibimbing dan diawasi. Adapun Fungsi manajemen terdiri atas : 1) perencanaan; 2) pengorganisasian; 3) pengarahan; 4) pengkoordinasian; 5) pengawasan.










Mekanisme kerja dan fungsi-fungsi manajemen
Ditinjau dari bentuknya, perencanaan memiliki beberapa bentuk yaitu : sasaran, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program. Suatu perencanaan yang baik perlu memiliki sifat-sifat antara lain : rasional, fleksibel dan kontinu.
Manajemen dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya dalam organsiasi yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, manajemen lini pertama.
Menurut henry Fayol prinsip-prinsip manajemen antara lain : 1) pembagian kerja; 2) kekuasaan/wewenang dan tanggung jawab; 3) disiplin; 4) kesatuan perintah; 5) kesatuan arah; 6) kepentingan individu di bawah kepentingan bersama; 7) pembayaran upah yang adil; 8) pemusatan; 9) batasa kekuasaan; 10) tata tertib; 11) keadilan; 12) stabilitas pegawai; 13) inisiatif; 14) jiwa kesatuan.

BAB 4
BADAN USAHA AGRIBISNIS

Badan usaha sering disebut perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Alat manajemen dapat dikelompokkan ke dalam 6M yaitu 1) manusia; 2) uang sebagai alat transaksi; 3) material yaitu bahan-bahan yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi; 4) mesin yaitu penggunaan alat dan mesin sangat penting dalam proses pelaksanaan kegiatan perusahaan; 5) metode agar suatu kegiatan lebih berdaya guna dan berhasil gunadan 6) pasar yaitu merupakan sarana manajemen yang penting.
Setiap bentuk badan usaha mempunyai ciri-ciri tersendiri. Pertimbangan bentuk badan usaha tersebut, antara lain : 1) Jenis usaha yg akan dilaksanakan; 2) Luas operasi atau volume usaha dan luas; 3) pasar yg dilayani; 4) Rencana pembagian keuntungan; 5) Keterlibatan para pemilik dalam manajemen dan pengendalian perusahaan; 6) Penentuan tanggung jawab usaha; 7) Penetuan resiko yang akan dihadapi; 8) Prinsip-prinsip pengawasan manajemen yang akan digunakan; 9) Rencana luas organisasi intern; 10) Faktor stabilitas,kesinambungan dan pengalihan kepemilikan; 11) Kewajiban dan hak dalam perpajakan; 12) Maslah kerahasiaan perusahaan; 13) Jangka waktu berdrinya perusahaan; 14) Lokasi, sasaran serta falasafah pemilik.
Pada hakikatnya bentuk badan usaha secara terperinci terdiri atas : Perusahaan perorangan, Persekutuan (Firma, CV), Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Negara (BUMN), Perusahaan Daerah, Koperasi, Yayasan.
1.    Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan Modal perusahaan berasal dari seseorang yang sekaligus pengelola, pengusaha dan pemimpin perusahaan, Tidak memerlukan anggaran dasar, Dapat menggunakan modal pinjaman, Tidak mengenal pemisahan kekayaan perusahaan dan pribadi, Umumnya merupakan perusaan kecil
Kelebihan badan usaha perorangan yaitu mudah mendirikan dan membubarkannya, pemilik memegang kendali penuh, manajemen fleksibel, pemilik menerima semua keuntungan, biaya pengoragnisasian dan pembubaran rendah, pemilikdapat menjual bisnisnya kepada siapa saja, perusahaan tdk membayar pajak penghasilan sebagai bisnis tersendiri
Kelemahan badan usaha perorangan yaitu keterbatasan jumlah modal yg dapat diinvestasikan, tanggung jawab pemiliki terhadap resiko tidak terbatas, jika keuntungan tinggidapat terkena pajak lebih tinggi daripada bentuk perseroan, mengurangi motivasi karyawan yang akan berperan serta secara finansial, kematian atau ketidakcakapan pemilik dapat menghancurkan perusahaan
2.    Firma
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Dalam persekutuan firma umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban tidak terbatas terhadap utang perusahaan, sedangkan dalam persekutuan terbatas satu atau lebih pemilik mungkin memiliki kewajiban terbatas.
Untuk mendirikan firma terdiri dari dua cara. Pertama melalui akta resmi dan yang kedua akta dibawah tangan. Jika melalui akta resmi, maka proses selanjutnya harus sampai di berita Negara. Namun jika memilih akta di bawah tangan proses tersebut tidak perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat.
Kepemimpinan firma berada sepenuhnya di tangan pemilik sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin timbul, seperti masalah utang piutang. Modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat dalam firma dan besarnya tergantung kesepakatan dari para pihak yang terlibat.
3.    Perseroan komanditer (CV)
Komanditier atau Commanditaire Vennootshcap lebih sering disingkat dengan CV mrupakan persekutuan yang didirikan berdasarkan kepercayaan. CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas. CV merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.
Dalam perseroan komanditer terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya. Kemudian ada satu atau lebih sekutu yang bertindak sebagai pemberi modal. Tanggung jawab setuku komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Jadi, sekutu yang terdapat dalam CV ada 2 yaitu sekutu komanditer (sekutu pasif) dan sekutu komplementer (sekutu aktif).
Perusahaan perseroan Komanditer dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan bertanggung jawab atas segala resiko atau kewajiban pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai pada penggunaan harta pribadi. Adapun sekutu pasif hanya menyetorkan sejumlah dana, namun tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan
4.    Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha. Penyebabnya adalah karena badan hukum seperti ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara lain luasnya badan usaha yang dimiliki, kebebasan bergerak dalam berbagai bidang usaha serta tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya kepada modal yang disetorkan
5.    Koperasi
Menurut undang-undang nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.
Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kemudian koperasi juga ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, atau hibah. Modal pinjaman berasal dari anggota koperasi lainnya dan anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, atau melalui penerbitan obligasi serta surat utang lainnya. Tujuan koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dam masyarakat pada umunya
6.    Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang dibentuk untuk kegiatan sosial atau pelayanan masyarakat. Tujuannya memberikan pelayanan seperti kesehatan atau pendidikan atau pemberdayaan masyarakat umum dan tidak mencari keuntungan. Modal berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya.
Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh yayasan. Berdasarkan undang-undang ini dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada pembina, pengurus, pengawas, karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap yayasan.

BAB 5
PRINSIP-PRINSIP DALAM AGRIBISNIS

Secara garis besar, organisasi perekonomian diberbagai Negara dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu : 1) Sistem pasar bebas atau laissez faire (perekonomian pasar); 2) Sistem ekonomi perencanaan; 3) Sistem ekonomi campuran.
1.    Sistem Pasar Bebas
Dalam sistem ini, masyarakat diberi kesempatan dan kebebasan penuh untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan dan pemerintah sama sekali tidak ikut campur tangan seta tidak berusaha mempengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat.
Sistem pasar bebas merupakan sistem kapitalis. Kapitalis ini merupakan suatu sistem di mana harta benda dimilki dan dikendalikan oleh masyarakat. Motif untuk mencari laba dan kemungkinan menumpuk kekayaan diyakini oleh banyak pihak sebagai satu-satunya faktor pendorong terbeasar yang menyebabkan keberhasilan sistem ini.
Produksi pertanian merupakan contoh terbaik dari persaingan sempurna. Melalui pasar bebas, para produsen pertanian akan segera mengetahui perubahan keinginan konsumen dan para produsen itu akan menanggapi dengan cepat.
Sistem pasar bebas disatu pihak terbukti sebagai suatu sistem ekonomi yang berhasil. Hal-hal ini telah dicapai oleh negara-negara maju menunjukan bahwa mekanisme pasar adalah sistem yang efisien dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan mengembangkan perekonomian. Hal ini disebabkan hal-hal berikut:
1)    Pasar dapat memberikan informasi yang lebih tepat mengenai harga dan jumlah permintaan barang.
2)    Pasar memberikan perangsang kepada para pengusaha untuk mengembangkan usaha mereka.
3)    Pasar memberikan perangsang kepada pengusaha untuk memperoleh keahlian modern.
4)    Pasar memberikan merangsang penggunaan faktor produksi secara lebih efisien.
5)    Pasar memberikan kebebasan sepenuhnya kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Dalam keadaan tertentu menimbulkan akibat buruk kepada perekonomiaan sehingga memerlukan campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya. Dampak buruk tersebut antara lain :
1)    Kebebasan yang tidak terbatas akan menindas golongan ekonomi lemah.
2)    Kegiatan ekonomi menjadi tidak setabil keadaannya. Pada suatu saat perekonomian akan mengalami kemakmuran yang cepat, tetapi pada saat berikutnya akan mengalami kemerosotan yang serius.
3)    Sistem ekonomi pasar akan menimbulkan kekuatan monopoli yang merugikan.
4)    Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien.
5)    Kegiatan konsumen dan produsen akan menimbulkan eksternalitas (akibat samping, baik atau buruk).
2.    Sistem Ekonomi Perencanaan
Sistem ini berawal dari adanya keyakinan bahwa kegiatan ekonomi yang diatur oleh mekanisme pasar akan menimbulkan penggangguran dan ketidakadilan.. Untuk menjamin kelancaran usaha dan mencapai sasaran yang ditetapkan dalam perencanaan yang dibuat maka alat-alat dan modal dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah.
3.    Sistrem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih punya kebebasan yang cukup luas untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang ingin mereka jalankan. Tujuan campur tangan pemerintah adalah untuk menghindari akibat yang kurang menguntungkan dari sistem ekonomi pasar bebas. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian dapat dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut :
1)    Pereturan-peraturan yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi agar berjalan lebih dengan baik.
2)    Secara langsung melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi (perusahaan Negara).
3)    Dengan mengadakan kebijakan fiscal (kebijakan yang berkenaan dengan tarif pajak dan pengeluaran pemerintah) dan kebijakan moneter (mengatur dan mengawasi sektor moneter) dengan tujuan agar perekonomian dapat berkembang dengan baik.
Sistem ekonomi campuran ini di Indonesia dikenal dengan sistem ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan pada hakikatnya adalah suatu sistem ekonomi yang benar-benar berorientsi pada kekuatan, sekaligus kepentingan rakyat banyak. Ekonomi kerakyatan adalah ekonomi yang demokratis, yang ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ekonomi Makro : Gambaran Ekonomi Menyeluruh
Agribisnis sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi karna permintaan konsumen yang tersebar luas di seluruh dunia atas berbagai macam hasil pangan dan sandang yang selalu berubah. Keadaan ekonomi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti cuaca, kebijakan pemerintah, dan perkembangan internasional. Keterampilan untuk menganalisis, mengantifikasi, dan menafsirkan kebijakan ekonomi makro yang merupakan faktor penentu terhadap keberhasilan para manajer agribisnis.
Prinsip Dasar Ekonomi Mikro Dalam Agribisnis
1.    Prinsip Laba
Perusahaan didirikan untuk mecari laba, oleh karena itu keberhasilsn dan kegagalan perusahaan akan diukur oleh laba yang diperoleh. Laba harus ada alasan sebagai berikut :
1)    Laba sebagai kompensasi (reward) karena seorang berani menanggung resiko. Besar kecilnya resiko akan menentukan besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan.
2)    Laba adalah kompensasi karena seseorang berhasil di dalam inovasi. Dikarenakan seseorang berani berperan dalam inovasi maka baginya ada kemungkinan memperoleh kompensasi.
3)    Laba adalah kompensasi karena adanya perubahan di bidang perekonomian. Tanpa perubahan tidak ada laba. Adanya perubahan di bidang ekonomi mengakibatkan perubahan permintaan selera konsumen, mode, persaingan, dan sebagainya.
2.    Prinsip Ekonomi Maksimal Laba
Pada dasarnya ada beberapa prinsip dasar ekonomi yang berkaitan dengan maksimalisasi laba untuk setiap perusahaan, yaitu sebagai berikut :
a. Biaya Marginal = Penerimaan Marginal
Biaya marginal (marginal cost – MC) adalah tambahan biaya untuk memproduksi tambahan satu unit produk. Laba maksimal akan diperoleh dengan meningkatakan produksi sampai batas biya marginal sam dengan penerimaan marginal (MC = MR).
Untuk lebih memahami konsep MC = MR. perlu dijelaskan pengertian biaya.
1)    Biaya total (total cost – TC). Yaitu keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarakan. Secara matematis biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut.
TC = TFC + TVC
2)    Biaya variable (total variable cost TVC), yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya . Berarti biaya variable totl sam dengan jumlah unit input (quantity – Q) dikalikan dengan biaya input variable per unit (average variable cost – AVC). Secara sistematis biaya variable total dapat dirumuskan sebagai berikut.
TVC = Q AVC
3)    Biaya tetap total (total fixed cost – TFC), yaitu keseluruhan biaya yang dikeluatkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak mungkin diubah jumlahnya
4)    Biaya marginal (marginal cost), yaitu tambahan biaya (∆TC) yang diperlukan untuk memproduksi tambahan satu unit produk (∆Q).
5)    Penerimaan total (total revenve – TR), yaitu jumlah unit yang dijual (Q) dikalikan dengan harga jual (P).
6)    Penerimaan marginal (marginal revenue MR), yaitu tambahan penghasilan (∆TR) yang diperoleh dari tambahan penjualan sebesar satu-satuan.

b. Tingkat Subtitusi = Rasio Kebalikan Harga
Kombinasi input yang mempumyai biaya rendah yang terjadi jika tinkat subtitusi marginal (marginal rate of substitution – MRS), yaitu jumlah masukan X yang diperlukan untuk mensutitusi Y, sama dengan rasio kebalikan harga (inverse price – IPR). Secara matematis tingkat subtitusi marginal dapat dirumuskan sebagai berikut.
MRSXY = 
Sedangkan rasio kualitas harga secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
IPR = 
c. Perusahaan Marginal yang Sama
Kriteri penting dalam keputusan berproduksi berhubungan dengan apa yang harus diproduksi. Produksi berbagai produk perusahaan harus dilakukan sampai pengembalian marginal(marginal return – MR) dari produk-prodik tersebut sam atau input variable harus digunakan pada pemanfaatan marginal sampai tercapai pengembalian yang sama.

BAB 6
TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Permintaan
Permintaan merupakan keinginan konsumen untuk membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama pereiode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait, tingkat pendapatan perkapita, selera atau kebiasaan, jumlah penduduk, perkiraan harga di masa mendatang, distribusi pendapatan, dan uasah-usaha produsen menigkatkan pendapatan.
Permintaan dinyatakan dalam hubungan matematus dengan faktor- faktor yang mempengaruhi disebut fungsi permintaan. Persamaan fungsi permintaan adalah sebagai berikut.
Dx = f (Px, Py, Y, T, N)
Dimana :
Dx = permintaan akan barang x
Px = harga x
Py = harga y
Y = pendapatan perkapita
T = selera
N = jumlah penduduk
Hukum permintaan pada hakikatnya menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan atas barang tersebut, sebaliknya makin tinggi hargaa suatu barang makin sedikit permintaan atas barang tersebut.
Penawaran
Dalam analisis ekonomi jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat tertentu. Sedangkan penawaran berarti keseluruhan dari kurva penawaran. Faktor-faktor yang menentukan tingkat penewaran adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait, harga faktor produksi,teknologi produksi, jumlah pedagang atau penjual,tujuan perusahaan, dan kebijakan pemerintah.
Penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut fungsi penawaran. Persamaan matematis yang menyatakan hubungan antara tingkat penawaran dengan factor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut.
Sx = f (Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
Dimana :
Sx = penawaran atas barang x
Px = harga x
Py = harga y(barang subtitusi atau komplementer)
Pi = harga input/factor produksi
C = biaya produksi
tek = teknologi produksi
ped = jumlah pedagang atau penjual
tuj = kebijakan pemerintah
Hukum penawaran pada dasarnya menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang makin banyak jumlah barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para penjual, sebaliknya semakin rendah harga suatu barang makin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh para penjual.
Keseimbangan Pasar
Keadaan disuatu pasar dikatakan dalam keseimbangan atau ekuilibrium apabila jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu pasar harga tertentu adalah harga sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut.
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menunjukan keadaan keseimbangan, yaitu : 1) Menggunakan angka, dan 2) Menggunakan kurva permintaan penawaran.
Terdapat empat kemungkinan perubahan dan pergeseran kurva prmintaan dan penawaran, yaitu sebagai berikut.
a. Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser kekanan).
b. Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser kekiri).
c. Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser kekanan).
d. Penawarn berkurang (kurva penawaran bergeser kekiri).
Masing-masing perubahan tersebut dapat berubah sendiri atau permintaan dan penawaran berubah secara serentak.

BAB 7
ELASTISITAS

Elastisitas dapat diartikan sebagai perubahan relatif jumlah barang yang diminta atau jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat perubahan dari salah satu factor yang mempengaruhinya.
Besarnya perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta dinyatakan dengan koefisien elastisitas(Epsilon-Є).
Elastisitas = 
Elastisitas titik mengukur elatis pada satu titik tertentu, sedangkan elasti busur mengukur elastis rata-rata pada suatu kisaran (range) tertentu pada suatu fungsi.
Pada hakikatnya elastisitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu
1. Elastisitas Permintaan.
2. Elastisitas Penawaran.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi permintaan atau penawaran dapat diukur antara lain.
1. Harga barang yang bersangkutan.
2. Harga barang lain yang berkaitan.
3. Pendapatan konsumen.
Oleh karena itu, permintaan dibagi tiga yaitu :
a.    Elastisitas harga dari permintaan (price elasticity of demand), sering hany disebut elastis harga.
b.    Elastis silang dari permintaan(cross elasticity of demand), sering hanya disebut elastis silang.
c.    Elastis pendapatan(income elasticity of demand), sering hanya disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas penawaran harga dari penawaran (price elasticity of supply) yang sering disebut elastisitas penawaran.
1.    Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai nakibat adanya perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.
2.    Jenis Elastisitas Harga
a) Inelastis (Ep<1) yaitu Perubahan permintaan suatu barang dikatakan elastis apabila perubahan harga. Kalau harga suatu barang naik 10% menyebabkan permintaan turun sebesar, misalnya 6%.; b). Elastis (Ep>1) yaitu Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis apabila perubahan harga suatu barang menyebabkan perubaahn permintaan yang besar. Misalnya, apabila harga turun 10% menyebabkan permintaan naik 20%.; c) Elastis uniter (Ep = 1), yaitu Jika harga naik 10%, permintaan pun turun 10%; d) Inelastis sempurna (Ep = 0) yaitu berapapun harga suatu barang, oaring akan tetap membeli sejumlah barang yang dibutuhkan; e) Elastis sempurna (Ep = ~), yaitu Perubahan harga sedikit saja, menyebabkan perubahan permintaan tidak terbilang besarnya.
3.    Elastisitas Harga dan Hasil Penjual
Barang-barang yang memiliki sifat inelastic, kenaikan hargaa akan menyebabkan kenaikan hasil penjualan. Seadangakan barang yang bersifat elastis, kenaikan harga justru menurunkan hasil penjualan.
4.    Faktor-faktor yang mempengaruhi elastis harga yaitu jenis produk, tingkat subtitusi, proporsi pengeluaran suatu barang terhadap pendapatan. konsumen, jangka waktu.

2.    Elastis Penawaran
Elastis penawaran berubah adalh angaka menunjukan berapa persen jumlah barang yang ditawarkan berubah, Apabila harga barang berubah 1%. Elastisitas penawaran mempepunyai sifat-sifat yang sama dengan elastisitas permintaan, yaitu terdapat lima golongan elstisitas : elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis, dan tidak elastis sempurna.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastis Penawaran
a.    Jenis produk. Barang-barang yang pertama memiliki elastisitas penawaran yang lebih rendah dari pada barang-barang industri.
b.    Sifat perubahan biaya produksi. Penawaran akan bersifat inelitas jika kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Penawaran akan bersifat elastisitas jiakpenawaran dapat dilakukan dengan biaya tambahan yang tidak terlalu besar.
c.    Jangka waktu. Dalam jangka pendek, perusahaan tidak dapat menambah kapasitas produksi. Perusahaan hanya dapat menaik factor-faktor yang dimilki secara lebih insetif, yaitu memperbaiki manajemen produksi, menambah jam kerja, lembur, dsb. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat dengan mudah menambah produksi dan jumlah barang yang ditawarkan. Oleh karena itu, penwaran dalam jangka panjang lebih elastis dari pada dalam jangka pendek.
b.    Jenis Elastis Penawaran (ES)
Seperti halnya elastis permintaan, elastis penawaranpun mempunyai 5 jenis elastisitas, yaitu :  Inelastis (Es < 1), Elastis (Es >1), Elastisitas uniter (Es = 1), Inelastis sempurna (Es = 0), Elastis sempurna (Es = ~).

BAB 9
PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

Sumber untuk memperoleh dana yang dapat digunakan untuk mengoperasikan agribisnis ada toga yaitu : 1) investasi atau penanaman modal oleh para pemilik; 2) peminjaman kepada pihak lain; 3) dana yang berasal dari laba perusahaan dan penyusutan.
Beberapa alasan yang dijadikan dasar untuk meningkatkan sumber daya keuangan tersebut yaitu 1) untuk memperluas dan meningkatkan pertumbuhan bisnis; 2) melaksanakan aktivitas bisnis tambahan; 3) menjaga atau meningkatkan likuiditas; 4) meningktkan posisi perusahaan.
Salah satu meningkatkan sumber daya keuangan yaitu modal. Dalam konteks akuntansi modal diartikan sebagai kekayaan bersih atau ekuitas pemilik dalam bisnis. Pada dasarnya ada dua tipe modal yaitu 1) modal asing; dan 2) modal sendiri.
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang tertanam di dalam perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Modal asing dibagi tiga yaitu 1) pinjaman jangka pendek yaitu pinjaman kurang dari satu tahun; 2) pinjaman jangka menengah yaitu pinjaman berjangka dari 1-10 tahun; 3) pinjamna jangka panjang yaitu pinjaman lebih dari 10 tahun.
Konsep biaya modal merupakan konsep yang sangat penting dalam pembelanjaan perusahaan. Konsep ini dimaksudkan untuk menentukan biaya riil yang harus ditanggun oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari suatu sumber tertentu. Besarnya biaya riil yang harus ditanggung perusahaan yaitu : 1) besarnya bunga; 2) persyaratan dan jangka waktu pelunasan; 3) pengendalian usaha yang tidak bebas; 4) tingkat tarif pajak penghasilan dan 5) laporan keuangan tiap periode tertentu pada bank.
Ada dua faktor utama yang memengaruhi kemampuan agribisnis untuk melunasi pinjaman yaitu : 1) laba operasi pada tahun tersebut; dan 2) penyusutan. Selain itu ada beberapa faktor penunjang yang mempengaruhi kemampuan agribisnis untuk melunas pinjaman yaitu sebagai berikut : 1) tidak ada penanaman modal yang akan menarik diri dalam masa sulit; 2) rasio solvensi; 3) jumlah modal besar; 4) aktiva tetap besar; 5) risiko dari aktiva yag dibeli kecil.
Ditinjau dari asalnya sumber penawaran modal dapat dibedakan menjadi dua yaitu 1) sumber intern meliputi laba di tahan dan penyusutan; 2) sumber ekstern meliputi modal dari kreditor dan seperti supplier, bank, dan pasar modal.

BAB 10
TIME VALUE OF MONEY

Compounding factor (bunga majemuk) digunakan untuk mencari nilai yang akan datang (F) dari nilai uang saat ini (P) diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya periode investasi (n).
Discount factor digunakan untuk menghitung jumlah uang di saat ini (P) apabila diketahui F, i dan n. untuk mencari P, rumus compounding factor dapat dibalik menjadi
P = F x 
Compounding factor for 1 per annum digunakan untuk mencatri F jika telah diketahui A, i, dan n, dengan rumus :
F = A x 
Sinking Fund Factor digunakan untuk menghitung jumlah uang yang harus dicadangkan atau jumlah uang yang harus ditanam pada setiap akhir tahun dengan memperhatikan bunga, agar investasi berjumlah F di masa yang akan datang
A = F x 
Present Value of an Annuity Factor yang digunakan untuk mencari nilai sekarang (present value=PV) dari penjumlahan annuity yang dibayar atau diterima pada setiap akhir tahun.
PV = A x 
Caiptal Rceovery Factor digunakan untuk menghitung sejumlah tetap yang harus dibayar pada setiap tahun untuk mengembalikan suatu pinjaman termasuk nilai pokok maupun bunganya.
A = 

BAB 11
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM AGRIBISNIS

Pengambilan keputusan selalu berhubungan dengan adanya kesulitan, konflik dan problema. Melalui pengambilan keputusan dan implementasinya, perusahaan akan memecahkan masalah atau menyelesaikan konflik. Pengambilan keputusan adalah suatu proses untuk memilih salah satu cara atau arah tindakan dari berbagai alternatif yang ada demi tercapainya hasil yang diinginkan.
Pengambilan keputusan mengandung unsur yaitu 1) Proses; adanya kegiatan atau pelaksanaan sesuatu. 2) Pemilihan; memilih alternatif-alternatif yang layak, terbaik, realistis dan terjangkau. 3) Tujuan; hasil yang akan dicapai harus “feasible”, rasional dan terukur. Adapun tahap pengambilan keputusan yaitu identifikasi masalah, perumusan alternatif, perumusan alternatif, analisis alternatif, usul pemecahan masalah & rencana tindakan.
Efektifitas pengambilan keputusan yang rasional meliputi 1) keterangan harus didasarkan pada fakta. 2) bebas dari prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. 3) harus berusaha untuk mencapai tujuan. 4) harus mengetahui tujuan mana yang dapat dicapai beserta dengan kelemahannya. 5) berdasarkan pada prinsip-prinsip analisis dalam menilai berbagai alternatif. 6) menggunakan ukuran objektif. 7) sejauh mungkin menggunakan teknik kuantitatif. 8) harus optimis dan berkemauan kuat
Alat pengambilan keputusan ada dua yaitu non kuantitatif meliputi intuisi, fakta, pengalaman, dan opini sedangkan alat pengambilan keputusan kuantitatif meliputi keuntungan absolut, analisis titik impas, analisis investasi.

BAB 12 & 13
PEMASARAN DAN STRATEGI PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh para pengusaha termasuk pengusaha tani dalam usahanya. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruha dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan.
Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya yaitu 1) konsep berwawasan produksi; 2) konsep berwawasan produk; 3) konsep berwawasan penjualan; 4) konsep berwawasan pemasaran dan 5) konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat.
Dalam hal ini ada tiga fungsi pokok pemasaran yaitu fungsi pertukaran (fungsi pembelian dan penjualan), fungsi fisis (pengangkutan, penyimpanan, pemrosesan) dan fungsi penyediaan sarana (informasi pasar, penanggungan risiko, pengumpulan, standarisasi, dan pembiayaan).
Rencana pemasaran strategis memadukan semua kegiatan dan sumbe daya bisnis secara logis guna memenuhi kebutuhan pelanggan danmenghasilkan laba. Lim ajenis keputusan pemasaran yang saling melengkapi yaitu 1) keputusan pasar yang menyeluruh; 2) produk; 3) harga; 4) promosi dan 5) tempat.
Keputusan mengenai produk merupakan keputusan agribisnis yang paling nyata. Hal-hal yang jadi pertimbangan keputusan mengenai produk yaitu 1) pola penyerapan dan penyebaran produk yang meliputi inovator, pelopor dan pengikut dini; 2)  siklus kehidupan produk yang dibagi menjadi tahap pengembangan, tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap pematangan dan tahap penurunan. 3) perubahan produk menjadi komoditi
Keputusan mengenai harga , oleh karena itu harga harus dilakukan dengan hati-hati. Metode penetapan harga antara lain penetapan harga berdasar biaya, penetapam harga bersaing, peneterapan harga penetrasi, penjenjangan pasar, daya serap pasar, potongan harga, penetapan harga psikologis. Penetapan harga bergengsi.
Keputusan mengenai promosi, promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan. Sedangkan keputusan mengenai tempat dibedakan berdasarkan barang konsumsi dan barang industri.




Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "RESUME MANAJEMEN AGRIBISNIS"

Posting Komentar